Jumat, 28 September 2012

PERANG SALIB (Bagian Ke-3, habis).

D.    DAMPAK PERANG SALIB
Tidak dapat dimungkiri, Perang Salib telah menelan korban yang tidak sedikit bagi kedua belah pihak. Akan tetapi perang yang berlangsung selama dua abad ini banyak mengandung hikmah yang banyak bagi dunia Barat. Pasalnya perang ini menjadi perantara kontak antara peradaban Islam dan Barat. K. Hitti mengatakan, “ Selama berlangsungnya Perang Salib , terjadi proses interaksi budaya antara Barat dan Timur. Interaksi di antara keduanya lebih banyak menguntungkan Barat ketimbang Timur.  

Melalui Perang Salib, Barat-Kristen , khususnya bangsa Eropa, memperoleh banyak pelajaran yang sangat berharga. Bahkan dapat dikatakan bahwa seandainya tidak ada Perang Salib, Renaisans Barat mungkin masih akan tertunda beberapa abad.  Carole Hillenbrand mengatakan bahwa kaum Muslimin merasa sedikit yang bisa dipelajari dari pihak Eropa, baik bidang agama, sosial, dan budaya. Sebaliknya kaum Franka dapat belajar banyak hal dari gaya hidup kaum Muslimin yang telah tinggal di Timur Dekat selama berabad-abad dan benar-benar telah menyesuaikan diri dengan iklim dan wilayah tersebut.

Selanjutnya, penulis akan menguraikan sekilas dampak positif Perang Salib bagi dunia Barat.

1.  Bidang Militer
K.Hitti mengatakan,  “Jika kita mengalihkan perhatian pada dunia militer, kita bisa melihat bahwa  pengaruh Arab, sebagaimana diperkirakan , sangat terasa imbasnya. Penggunaan Katapul, pemakaian baju zirah yang tebal oleh golongan kstria dan kudanya, serta penggunaan bantalan kapas di bawah baju perang, semuanya berasal dari Perang Salib.  Di Suria orang Franka mengadopsi penggunaan sangkakala perang, tambur, dan genderang perang, sebagai ciri-ciri angkatan perang. Sangkakala hingga kini masih dipakai sebagai perlengkapan perang”.

Masih menurut K. Hitti, ‘’Di Eropa , lambang pasukan dan atribut kebesaran pasukan baru muncul dalam format yang sederhana pada akhir abad ke-11. Pasukan Inggris diketahui baru menggunakan ornamen kebesaran pasukan pada aal abad ke-12. Diantara pasukan Muslim modern simbol bintang, bulan sabit, singa, dana matahari menjadi satu-satnya simbol kebesaranpasukan Muslim yang masih digunakan. Istilah ‘Lazuardi’ (dari bahsa Arab;Lazaward) dan istilah-istilah lain yang digunakan dalam peperangan membuktikan adanya hubungan insitusi militer Eropa dengan Islam.

2.  Bidang Pertanian dan Industri
Dalam bidang pertanian, perdagangan , dan industri, Tentara Salib mendapatkan banyak keuntungan dan manfaat dibanding dalam bidang intelektual. Mereka berhasil mendapatkan pengetahuan tentang pertumbuhan beberapa tanaman baru di kawasan Mediterania Barat, seperti biji wijen dan carob, padia-padian, semangkan dan  jeruk, aprikot dan shallot. “Carob” berasal dari bahasa Arab kharrub (aslinya dari bahasa Suriah); “Lemon” (jeruk) dari bahasa Arab Laimun, yang berasal dari India atau Melayu; sedangkan bawang merah dan scallion (sejenis brambang) diambil dari nama kota di Palestina, Askalon. 

3.Perkembangan Arsitektur

 Para tentara Salib mendapatkan pengetahuan substansial tentang bangunan militer dari Italia dan Normandia yang sebagiannya dikembangkan oleh orang-orang Arab sebagaimana terlihat dari arsitektur benteng Kairo. 

4.       Bidang Ilmu Pengetahuan
Pof.DR. Hj. Musyrifah Sunanto menulis dalam bukunya Sejarah islam Klasik, ada tiga Ilmu Pengetahuan Islam mengalir ke Eropa melaui Andalusia, Pulau Sisilia, dan perang Salib. 
Di kalangan orang-orang Salib, terdapat prasangka yang kuat bahwa orang-orang Islam adalah penyembah berhala dan bodoh. Namun setelah bertemu,mereka amat tercengang karena prasangka itu ternyata bertenatngan dengan kenyataan sebenarnya. Pasalnya, orang-orang Islam telah menikmati standar kehidupan dan budaya yang lebih tinggi dari standar kehidupan mereka. Sifat-sifatnya juga murah hati dan pemaaf. Jelasnya, secara keseluruhan mereka itu lebih beradab daripada tentara Salib.

Setelah kontak dengan budaya Islam, barulah mereka menyadari bahwa mereka berada di masa keterbelakangannya. Satu demi satu disiplin ilmu mulai dipelajari. Kedokteran, fisika, kimia, biologi,filsafat, dan sampai navigasi mulai dikenal.

Ketika tentara Salib sedang berkuasa, setiap ada pasukan Salib yang pulang kembali ke Eropa selalu membawa apa saja yang mereka temui. Apakah itu berupa  buku-buku ilmu pengetahuan, alat-alat kedoteran, kompas dan apa saja hasil kemajuan ummat Islam. Demikian juga ketika terakhir kali mereka terusir dari Okka, mereka membawa lari segala apa yang mereka rampas dari hasil kemajuan Islam. Dengan demikian maka perang Salib merupakan salah satu jembatan tempat mengalirnya kebudayaan Islam ke Eropa.

E. KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.    Perang Salib adalah satu istilah dari angkatan-angkatan perang Eropa Salibis, yang berlangsung selama dua abad, dengan tujuan merebut Baitul Maqdis dari tangan kaum Muslimin dan  menghentikan langkah Islam yang telah menguasai dunia.
2.    Perang Salib dimotifasi oleh empat  hal, yaitu; faktor agama, faktor ekonomi, faktor sosial, dan faktor politik.
3.    Perang Salib berlangsung selama dua abad yang dapat diklasifikasikan menjadi tiga periode,yakni; periode penaklukan oleh tentara Salib, periode kebangkitan Kaum Muslimin, periode keruntuhan pasukan salib.
4.    Perang Salib menjadi perantara bagi penyerapan budaya dan peradaban Islam oleh Eropa (Kristen).
5.    Kekalahan  yang diderita oleh kaum Muslimin  pada masa penaklukan oleh pasukan salib disebabkan oleh rusaknya tatanan kehidupan Masyarkat Islam masa itu.

    DAFTAR PUSTAKA
    Al-Atsir , Ibnu, 1424 H/2003 M, Al-Kamil fiy Al-Tarikh,jilid 10,  Beirut: Daar al Kutub al-‘Ilmiyah.

    Al-Kilaniy, Majid Irsan.Dr, 1423 H/2002 M,  Hakadza Dzahara Jiylu Shalahiddin Wa Hakadza ‘Aadat al-Quds, Dubai: Daar al-Qalam.

    Al-Malghuts, Sami bin Abdullah 2009,  Atlas Perang Salib Uraian Lengkap Seputar Perang Salib yang Belum Pernah Terungkap, (terj) Jakarta: Penerbit al-Mahira

  Al-Shalabiy.‘Ali Muhammad.Dr,1429 H/2008 M,  Shalaah al-Diyn Wa Juhuduhu Fiy al-Qadha ‘alaa al-daulah al-Fathimiyah Wa Tahrir al-Masjid al-Aqsho. Beirut: Dar al-Marifah.
Amrullah, Haji Abdul Malik  Abdul Karim  (HAMKA).Prof.Dr, 2003, Tafsir al-Azhar Singapura: Pustaka Nasional PTE LTD.

Hitti, Philip K,1970, History of the Arabs,  London:McMilan.

Muchtar, A. Latief,1998, Gerakan Kembali Ke Islam, Bandung;PT Remaja Rosda Karya.

Reston, James,Jr, 2008,  Warriors of God: Richard the Lionheart and Saladin in the Third Crusade (terj), Tangerang: Lentera Hati.

Saefuddin, Didin, 2000,  Sejarah Politik Islam Jakarta: Pustaka Intermasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar