Rabu, 30 Maret 2011

Allah Ada Dimana-mana ?




Pertanyaan :

Bagaimana pandangan hukum terhadap jawaban sebagian orang:”Allah berada dimana-mana,” bila ditanya :”Dimana Allah ?” Apakah jawaban seperti ini sepenuhnya benar?


Jawab :

Jawaban seperti ini sepenuhnya batil. Apabila seseorang ditanya: ”Allah dimana?” hendaklah ia menjawab: ”Di langit,” seperti dikemukakan oleh seorang (budak) perempuan yang ditanya oleh Nabi Shalallahu alaihi wa sallam: ”Dimana Allah ?”, jawabnya: ”Di langit.”

Adapun orang yang menjawab dengan kata-kata: ”Allah itu ada,” maka jawaban ini sangat samar dan menyesatkan. Orang yang mengatakan bahwa Allah itu ada dimana-mana dengan pengertian dzat Allah ada dimana-mana adalah kafir karena ia telah mendustakan keterangan-keterangan agama, bahwa dalil-dalil wahyu dan akal serta fitrah.Allah berada diatas segala mahluk. Dia berada diatas semua langit, bersemayam diatas Arsy.

Sumber : Majmu’ Fatawaa wa Rasaail, juz 1 halaman 132-133, Syaikh Ibn Utsaimin rahimahullah.

7 Perangkap Yahudi

“ Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepada kamu sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah! Sesungguhanya petunjuk Allah itu (yang benar). Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS. al-Baqarah: 120).


Hari ini Zionis Israel dan para pembelanya semakin gencar memerangi kaum muslimin di seluruh dunia, khususnya di Palestina. Masih segar di ingatan kita, beberapa waktu lalu—bahkan hingga saat ini—orang-orang Yahudi Israel menyerang kaum muslimin Palestina dengan persenjataan lengkap.

Namun, sadar atau tidak, kaum muslimin di Indonesia—dan seluruh dunia—pun sebenarnya sedang diperangi oleh Zionis Yahudi, tapi dengan cara berbeda. Jika di Palestina mereka menggunakan senjata, maka di belahan bumi lain mereka memerangi kaum muslimin tanpa senjata (setidaknya untuk saat ini), yaitu dengan pemikiran.

Paling tidak ada tujuh poin yang penting kita ketahui dari serangan pemikiran Zionis ini:
1. Merusak pola makan
Barat telah berhasil menciptakan globalisasi makanan dan minuman. Berbagai merek telah mereka ciptakan dan dijual ke seluruh penjuru dunia. Makanan seperti McD, CFC, HHB, Dunkin Donuts, dan soft drink seperti Coca Cola, Sprite, Fanta, dan lain-lain telah menjadi imperior baru dalam bidang makanan dan minuman. Bahkan mereka menciptakan kesan-kesan modern pada setiap merek tersebut. Bayangkan, sekadar mengonsumsi makanan, kita seolah telah menjadi orang-orang modern, paling maju, gaul, dan funky. Firman Allah Subhaanahu Wata'ala, artinya, “Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka)”. (QS. al-Hijr: 3).

Di sisi lain, mereka berhasil mengikis budaya makan makanan tradisional yang terjamin mutunya. Bahkan entah berapa tahun ke depan, makanan tradisional itu perlahan-lahan tenggelam karena kalah bersaing. Tinggallah kemudian orang-orang melahap makanan yang bukan asli makanannya sendiri. Sementara orang Barat sendiri mengakui makanan itu sangat berbahaya bagi kesehatan. Padahal Allah Subhaanahu Wata'ala telah mengingatkan dengan firman-Nya, “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) Masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”. (QS: al-A’raf: 31).

2. Menguasai film, TV, dan media cetak
Dunia modern dengan kecanggihan teknologi informasinya telah membuat wajah dunia yang kusam menjadi gemerlap. Dunia terasa menciut, kejadian yang terjadi di belahan bumi barat dapat dilihat detik itu juga di belahan bumi timur. Begitu pula sebaliknya. Media modern menawarkan banyak hal, mulai dari fitur yang bertemakan percintaan, kekerasan, hingga horor, perhatikanlah televisi-televisi hari ini kebanyakan yang ditampilkan adalah sesuatu yang merusak.

Namun tanpa kita sadari, semua kemajuan itu diam-diam namun pasti mengikis habis nilai-nilai keislaman. Generasi muda yang seharusnya gigih memperjuangkan Islam, kini berkiblat memuja tokoh-tokoh “fiktif” yang diciptakan dunia modern. Islam dianggap kuno, tidak mengikuti arus zaman, cerewet, dan canggung. Islam diasingkan, sementara manusia semakin asyik dengan kesenangan semu yang ada di dunia ini yang nantinya justru akan menenggelamkannya.
Akibatnya, banyak remaja kaum muslimin tanpa rasa malu memamerkan auratnya di depan umum.

3.Cara berpakaian
Dengan perkembangan teknologi modern, industri pakaian pun ikut maju. Orang barat memiliki tujuan agar seluruh dunia memakai pakaian dan bergaya hidup sama dengan mereka.
Akibatnya dapat kita saksikan hari ini, Indonesia dengan mayoritas penduduknya Islam, tapi ciri Islam tidak terlihat lagi, kecuali simbol berupa tempat ibadah. Sementara kehidupan kaum muslimahnya jauh dari tuntunan Islam, terutama cara berpakaian dan bergaul dengan lawan jenis.
Padahal Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah bersabda, “Wanita yang berpakaian tapi telanjang, yang selalu bermaksiat dan menarik orang lain berbuat maksiat, rambutnya sebesar punuk unta, mereka tidak akan masuk surga, bahkan tidak akan mencium wanginya, padahal bau surga itu tercium dari jarak sekian dan sekian (jarak yang sangat jauh).” (HR. Muslim).

4. Mempropagandakan cara berpikir bebas
Orang-orang yahudi meracuni otak-otak kaum muslimin dengan doktrin-doktrin kebebasan, karenanya mereka berpendapat, manusia tidak akan mencapai taraf kebebasan berpikir sebelum melepaskan diri dari agama.

Hal ini sangat merusak generasi muda Islam dengan pendangkalan akidah. Mereka dididik oleh dunia barat untuk berpikir semaunya. Kata mereka “yang penting senang”.
Dengan adanya paham ini muncullah berbagai macam generasi yang kerjanya hanya minum minuman keras, judi, pil penenang, ganja. Kehidupan malam kian menjamur, diskotik, dan pusat-pusat hiburan malam lainnya. Yang kini menjamur di kota-kota besar yang nyaris meruntuhkan kebesaran/keagungan masjid-masjid.

5. Memonopoli keuangan dunia
Untuk mewujudkan mimpi menguasai dunia, barat sudah sejak lama memikirkan untuk menguasai keuangan dunia. Mereka beranggapan dengan kekuatan keuanganlah dunia dapat dipermainkan sesukanya.

Untuk mengucurkan kredit ke sebuah negara biasanya mereka selalu mengajukan syarat tertentu yang menguntungkan nasib mereka. Sementara negara berkembang umumnya lemah tidak punya kekuatan untuk menolak syarat yang mereka inginkan. Akibatnya tatanan hidup negara jadi hancur. Terlebih lagi kehidupan beragama jadi rusak karena umumnya paham mereka adalah sekuler yang menolak campur tangan agama dalam keduniaan (bisnis).

Perhatikanlah firman Allah Subhaanahu Wata'ala, artinya, “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah.” (QS. at-Taubah: 34).

6. Menghancurkan iman
Sekularisme yang mereka agung-agungkan telah membawa dampak sangat luas. Konsep ekonomi yang melepaskan diri dari campur tangan agama (halal, haram, makruh dan mubah) telah mendorong munculnya berbagai pelanggaran bisnis (korupsi dan kolusi). Unsur keimanan yang kering mengakibatkan mereka tidak merasa hidup diawasi oleh Allah Subhaanahu Wata'ala.


Mereka secara terbuka menolak terhadap ajaran agama yang menurut mereka irasional (tidak masuk akal), di antaranya alam kubur, alam akhirat dan siksa neraka. Masih menurut mereka, hidup hanya sekali, maka nikmatilah sepuasnya. Paham ini mereka sebarkan dalam film, sinetron, dan lain-lain.

Kebencian mereka terhadap nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan para juru dakwah menyebabkan mereka terus berusaha untuk menghapus kewibawaannya di mata anak-anak muda, sehingga mereka menciptakan tokoh-tokoh kafir yang banyak dipuja para remaja hari ini.

Bahkan dengan alasan kebebasan, mereka mengampanyekan apa yang disebut dengan HAM (Hak Asasi Manusia) dan kebebasan berbicara dan mengekspresikan pendapat, sehingga mereka mempengaruhi pola pikir remaja untuk berbuat apa saja karena dijamin HAM. Telanjang, mabuk-mabukkan, hingga perzinaan disebutnya hak asasi, naudzubillah.

Akibatnya orang tidak punya kontrol, tak ada lagi saling menasihati dalam kebenaran, “Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.” (QS. al-Maidah: 79).

7. Politik adu domba
Target yang sangat berbahaya adalah menghancurkan agama dengan adu domba atau perpecahan antar umat beragama. Berbagai perpecahan antar umat beragama dan umat seagama adalah impian demi tercapainya kehancuran agama.

Kepada umat non Islam mereka selalu mengatakan bahwa Islam adalah agama sadis, agama pedang yang haus darah. Selain itu mereka senantiasa mengampanyekan bahwa umat Islam itu fundamentalis, pelaku teror (teroris), dan anarkis.

Jika ada teror, maka media barat menuduh umat Islam sebagai pelakunya. Anehnya, jika pelakunya adalah seorang non muslim, mereka diam seribu bahasa. Jika umat Islam yang melakukannya sebagai pembalasan, maka mereka mengutuknya dan mengekspos ke seluruh dunia. Karena mereka punya kekuatan media untuk mencapai semuanya.
Wallahul Musta’an wailaihi at Tuklan (Abu Abdillah Ahmad At-Takalary, Sumber: 7 Perangkap Yahudi karya Abu Al-Ghifari/Al fikrah No.14/Tahun XI/13 Jumadil Akhir 1431 H)

Senin, 28 Maret 2011

Cinta Dan Makna Kerinduan

ada saatnya aku harus pulang
karena rindu karena hasrat menggebu
buat menjengukmu dan anak-anak kita
sebuah muara tempat gelombang beradu.
[Suminto A. Sayuti; Pada Saatnya Aku Harus Pulang]

RINDU. la adalah kata yang mengekspresikan gejolak jiwa untuk menghargai makna kehadiran dan kebersamaan. Jiwa yang diluluri cinta tidak akan tahan untuk berlama-lama dalam keterpisahan. Ada batas waktu tertentu yang dapat ditoleransi, tetapi lamban dan pasti ia akan diserang dahaga kerinduan. Saat itulah ia membutuhkan air yang menyejukkan: pertemuan.
Kerinduan bagi pasangan kekasih, suami istri, merupakan tanda cinta di antara keduanya. Ia memang jauh lebih berharga dari segala bentuk oleh-oleh dan hadiah yang dibawa saat kepulangan. Kerinduan memiliki dua wajah yang sangat menawan hati suami istri yang saling mencintai: perhatian dan tanggung jawab. Perhatian merupakan wujud nyata untuk mengetahui keadaan sang kekasih; dalam kondisi apa saat ini, saat ia bersama kesunyian dan kesendirian. Sementara itu, tanggung jawab adalah keadaan jiwa untuk berbuat yang terbaik bagi sang kekasih sebagai ganti dan garansi atas perpisahan itu.
Dua wajah itu ada pada para suami yang merindukan istrinya. Saat berjauhan adalah saat yang paling membebani mereka. Ada ruang kosong tempat hati harus ditambatkan secara halal. Selama tidak ada kekasih yang hadir secara nyata di dekat kita, maka hanya kenangan¬-kenangan yang hadir menggantikannya. Namun, ia hanya mengobati untuk sementara. Sebait sajak yang ditulis Khalid bin Yazid bin Mu'awiyah berikut merekam kerinduannya yang dalam pada Ramlah binti Az-Zubair bin AI-Awwam.
Setiap malam kerinduan tiada mereda
Setiap hari kuingin berdekatan dengannya
Tiada sesaat pun ingatanku beralih kepadanya
Setiap waktu aku harus menepis derita

Begitulah, ketika kerinduan itu sedang bergejolak, maka ruang kosong itu harus segera diisi. Selama belum terisi maka iman kitalah yang kita jadikan benteng pertahanan diri. Iman menjadi benteng agar kita tidak mengisi ruang kosong kerinduan itu dengan kemaksiatan. Jika sebagai suami kita merasakan kerinduan yang luar biasa, maka hal yang sama dapat terjadi pada istri kita. Ia lebih membutuhkan kehadiran kita. Ia jauh lebih tersiksa ketika merindukan suaminya.
Kisah berikut mungkin telah akrab dalam ingatan kita. Namun, saya akan menghadirkan kembali sebagai gambaran nyata tentang adanya tarikan banyak kutub, selama kerinduan tidak kunjung menemui obatnya. Gejolak cinta, tarikan iman, dan dorongan untuk berbuat kemaksiatan menjadi fragmen yang mengkhawatirkan.
Jarir bin Hazim berkata dari Ya'la bin Hakim, dari Sa'id bin Jubair, dia berkata: Sudah menjadi kebiasaan Umar bin Khathab untuk keliling kota Madinah. Suatu malam ia berkeliling kota. Dia menjumpai seorang wanita di dalam rumahnya menggumamkan sajak.

malam ini terasa panjang dan gelap gulita
hatiku pilu karena tiada kekasih di sampingku
andalkan bukan karena Allah yang tiada Rabb selain-Nya
tentu masih ada kehidupan di atas ranjang ini
tapi aku dihinggapi takut kepada-Nya ada rasa malu menghantui
maka akan kujaga kehormatan suami semoga dirinya lekas kembali

Setelah itu wanita tersebut menghela nafas dalam¬-dalam. Ada sesak di dada. Lalu ia berkata, "Mestinya apa yang kualami pada malam ini merupakan masalah yang amat remeh bagi khalifah Umar bin Khathab."
Rindu akan terobati oleh kehadiran kekasih yang dinantikan. la menghajatkan keberadaan fisik sang kekasih untuk bersua. Saat itulah rasa rindu menemukan jawabannya. Akan tetapi, jika keadaan itu terasa susah terpenuhi, maka menjalin komunikasi yang intens dengan istri, di mana pun kita berada, merupakan obat penawar segala kerinduan itu. Istri juga memiliki hak untuk memiliki kita dan mengharapkan kehadiran kita di sisinya. "Dan, para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf." (QS. AI,Baqarah: 228).
Itulah sebabnya, ketika kita akan bepergian, pesan dari istri yang mengiringi pesan berhati-hati adalah, "Segera kirim kabar kalau sudah sampai." Kerinduan untuk bersama menghadirkan kekhawatiran akan keselamatan suaminya. Oleh karena itu, kesadaran yang harus muncul ketika seorang suami dalam bepergian, dan saat itu tugas telah terselesaikan adalah keputusan nyata untuk segera bertemu dengan istri dan keluarga. Seperti sajak Suminto A. Sayuti di atas; ada saatnya aku harus pulang/ karena rindu karena hasrat menggebu/ buat menjengukmu dan anak-anak kita.
(disalin dari Buku "Segenggam Rindu Untuk Istriku".

Jumat, 25 Maret 2011

Bersuci Dengan Air Yang Tercampuri Najis

(Syarh Bulughul Maram)
Dari Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallaahu ‘anhu, beliau berkata; Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إنّ الماء طهور لا ينجّسه شيء

“Sesungguhnya air itu suci,tidak ada sesuatu pun yang menaji-sinya”. Diriwayatkan oleh tiga dan dishahihkan oleh Ahmad.

Biografi Singkat Sahabat Perawi Hadits:

Abu Sa’id al-Khudri adalah Sa’ad bin Malik bin sinan al-Khazraji al-Anshariy al-Khudriy. Al-Khudri merupakan nisbah kepada Khudrah salah satu kelompok dari kalangan Anshar. Beliau termasuk salah seorang ‘ulama dari kalangan shahabat, salahseorang almuktsiriyn (paling banyak) meriwayatkan hadits (1170 hadits 804 hadits diantaranay dalam shahiyhain). Beliau ikut berperang bersama Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam sebanyak duabelas kali, turut serta dalam Bai’atur Ridhwan. Wafat pada tahun 74 H dalam usia 86 tahun.

Kosa Kata Hadits:
Suci dan mensucikan:طهور
Tidak menajisinya, maksudnya tidak merubahnya menjadi najis:لاينجّسه

Penjelasan Umum.

Hadits ini dikenal nama hadits sumur budha’ah, berawal dari sebuah pertanyaan yang diajukan kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam; “Bolehkah kami berwudhu denagan (air) sumur budhaa’ah? Sementara kain pembalut haidh, daging anjing, dan benda-benda berbau busuk dibuang ke dalamnya? Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam menjawab: ”Sesungguhnya air tersebut suci dan mensucikan (thahur). . .” Al-Hadits.

Dalam hadits ini Rasulllah shallallaahu ‘alaihi wasallam menjelaskan bahwa air itu suci dan mensucikan meskipun tercampur oleh sesuatu yang najis, najis tersebut tidak menajisinya, ia tetap suci dan mensucikan. Akan tetapi hadits ini hanya berlaku untuk air yang mencapai dua qullah (sekitar 500 L/ 1/2 m3), karena air yang kurang dari dua qullah memungkinkan untuk terkontaminasi oleh najis (sebagaimana akan dijelaskan pada hadits selanjutnya). Dan tidak diragukan lagi bahwa air sumur budhaa’ah mencapai dua qullah. Sumur tersebut lebarnya enam hasta, tinggi airnya maksimal sampai kelamin (ketika sedang pasang) dan minimal di bawah aurat (ketika sedang susut) sebagaimana yang dihikayatkan oleh Abu Daud. Beliau berkata; Saya bertanya kepada penjaga sumur budhaa’ah tentang kedalamannya. Seberapa tinggi airnya ketika sedang pasang? Beliau menjawab, ‘sampai al-’aanah (rambut kemaluan)’. Saya bertanya lagi, jika susut? dia menjawab ‘dibawah aurat’. Abu Daud berkata, Saya telah mengukur sumur budhaa’ah dengan bajuku. Aku bentangkan baju di atasnya lalu aku mengukurnya dengan hasta, ternyata luasnya mencapai enam hasta. Dan saya bertanya lagi kepada yang membukakan pintu untukku. Lalu ia mengajakku masuk ke dalamnya, saya bertanya; apakah bangunannya ada yang berubah dari sebelumnya? Beliau menjawab ‘tidak’.

Pelajaran Penting Dari hadits:

1. Pentingnya merujuk dan bertanya kepada ‘Ulama ketika berhadapan dengan permasalahan yang tidak diketahui hukumnya. Sebagaimana perintah Allah dalam Al-Quran: Fas aluu ahladz-Dzikri in kuntum Laa Ta ‘ lamuun (Bertanyalah kepada Ahlidz-dzikr (ulama) jika kalian tidak mengetahui.

Hal ini telah dicontohkan oleh sahabat yang bertanya dalam hadits ini. Beliau tidak mengetahui hukumnya berwudhu dengan air yang tercampuri oleh najis, sehingga menanyakan hal tersebut kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

2. Hukum asalnya air itu suci.
3. Air yang banyak tidak terpengaruh oleh najis, kecuali jika berubah warna, rasa, dan baunya sebagaimana dalam hadits: “Sesungguhnya air itu tidak dinajisi oleh sesuatupun kecuali jika berubah bau, rasa, dan warnanya”. (HR Ibnu Majah dan didhaifkan (lemah) oleh Abu hatim rahimahullah.
Dicopas dari :http://wimakassar.org/wp/2010/04/29/hadits-kedua-bab-air-kitab-thaharah-dari-bulughul-maram/

Rabu, 16 Maret 2011

DASAR-DASAR AQIDAH ISLAMIYAH (5).

BAB IV IBADAH
Ibadah adalah nama yang mencakup segala yang dicintai oleh Allah baik berupa perkataan dan perbuatan yang nampak maupun yang tersembunyi.
Banguna n ibdah mesti tegak di atas dua prinsip :
1.Ikhlash
2.Mengikuti Rasul
BAB V PEMBAGIAN TAUHID
1.Tauhid Rububiyah
Tauhid rububiyah adalah mengesakan Allah dalam perbuatan-perbuatan-Nya seperti; menciptakan,memeberi rezki,menghidupkan,mematikan ,mentadbir (mengatur) serta meyakini bahwa Dia Raja diraja dan Maha Kuasa atas segala sesuatu.
2,Tauhid Uluhiyyah.
Tauhid uluhiyah adalah mengesakan Allah dengan beribadah (hanya kepada-Nya) ,baik ibadah yang nampak dan tersembunyi berupa perkataan dan perbuatan seperti berdoa,bernadzar,menyembelih,khauf (takut),Raja(harap) ,tawakal,Raghbah,rahbah,dan inabah.Ini semua merupakan topik da’wah seluruh Rasul.
3.Tauhid asma washifat.
Mentapkan (nama dan sifat) yang telah ditetapkan oleh Allah dalam Kitab-Nya dan ditetapkan oleh Rasul-Nya dalm sunnah-sunnahnya .Kita menetapkan nama dan sifat tersebut sesuai dengan yang layak bagi Allah tanpa tahrif (menyimpangkan),ta’thil (meniadakan),takyif (membagaimanakan),dan tamtsil (menyerupakan ).
(Dialihbahasakan dari kutayyib Abwaabul Mukhtasharah fil ‘aqiydah karya syaikh Ahmad bin Muhammad al ‘atiyq disertai sedikit penjelasan oleh Abu Huzaimah al Munawiy,kitab asli dapat diakses dan didownload di : http://www.ktibat.com/showsubject-%D8%A3%D8%A8%D9%88%D8%A7%D8%A8_%D9%85%D8%AE%D8%AA%D8%B5%D8%B1%D8%A9_%D9%81%D9%8A_%D8%A7%D9%84%D8%B9%D9%82%D9%8A%D8%AF%D8%A9-495.html)

Selasa, 15 Maret 2011

DASAR-DASAR AQIDAH ISLAMIYAH (4).

Bab III keutamaan tauhid
1.Amal shaleh takkan diterima kecuali amal itu dilakukan oleh seorang muwahhid (orang yang mentauhidkan Allah).
2.Ahli maksiat dari kalangan muwahidin berada dibawah kehendak Allah Ta’ala.Allah berfirman:”Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa orang yang menyekutkannya dengan sesuatu apapun (syirik) dan mengampuni dosa selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya”.
3.Seorang muwahid yang masuk neraka tidak kekal di dalamnya.
4.Barangsiapa yang merealisasikan tauhid secara sempurna ,maka ia diharamkan dari neraka secara total ,dan ia masuk surga tanpa hisab dan adzab ( dineraka terlebih dahulu).
5.Syafaa’ay tidak akan berlaku kecuali kepada para ahli tauhid ,dengan dua syarat:
a.Idzin Allah kepada pemberi syafa’at. B.Ridha Allah kepada yang menerima syafaat.
6.Allah akan membela para muwahhidin .Sebagaimana Alah tergaskan dalam ayat-Nya.”Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang beriman….”(QS Al Hajj:38) .Dalam ayat lain Dia berfirman:”Bukankan Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya (yang bertauhid)….” (QS az Zumar:36).
7.Tamkin (peneguhan) di bumi tidak akan diberikan oleh Allah kecuali kepada para ahli tauhid.Sebagaimana firman Allah. “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan Aku dengan sesuatu apapun . . . “ (QS An Nur:55).
(Dialihbahasakan dari kutayyib Abwaabul Mukhtasharah fil ‘aqiydah karya syaikh Ahmad bin Muhammad al ‘atiyq disertai sedikit penjelasan oleh Abu Huzaimah al Munawiy,kitab asli dapat diakses dan didownload di : http://www.ktibat.com/showsubject-%D8%A3%D8%A8%D9%88%D8%A7%D8%A8_%D9%85%D8%AE%D8%AA%D8%B5%D8%B1%D8%A9_%D9%81%D9%8A_%D8%A7%D9%84%D8%B9%D9%82%D9%8A%D8%AF%D8%A9-495.html)

Senin, 14 Maret 2011

DASAR-DASAR AQIDAH ISLAMIYAH (3).

(Oleh Syaikh Ahmad bin Muhammad al 'Atiyq)
Bab II Makna Laa Ilaaha Illallaah
La Ilaaha Illallaah bermakna;Tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Allah.Kalimat Laa Ilaaha Illallaah memilki dua rukun,yaitu
an Nafyu (peniadaan),pada kata Laa Ilaaha ;Menafikan /menolak seluruh sesembahan selain Allah .
dan al itsbaat (penetapan),Pada kata Illallaah;Menetapkan (bahwa) Ibadah hanya ditujukkan kepada Allah semata,tiada syarikat (sekutu) bagi-Nya.
Kalimat Laa Ilaaha Illallaah memilki delapan syarat:
1.Ilmu sebagai lawan dari kejahilan.Maksudnya orang yang mengucapkan kalimat Laa Ilaaha Illallah dipersyaratkan untuk mengetahui maknanya,bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah.
2.Yakin sebagai lawan dari keraguan.Maksudnya;Orang yang mengucapkan La Ilaaha Illallah mesti meyakini makna dan konsekwensi kaliamat tauhid yang mulia ini.Ia harus yakin bahwa Allah adalah satu-satunya sesembahan yang berhak untuk diibadahi.Ia juga harus yakin bahwa segala yang diibadahi dan dipertuhankan selain Allah adalah sesembahan yang bathil.
3.Ikhlash sebagai lawan dari kesyrikan.Maksudnya Orang yang mengucapkan kalimat Laa Ilaaha Illallah harus ikhlash dan ia harus memurnikan peribadatannya kepada Allah tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.
4.Shidq (Jujur/benar) sebagai lawan dari Kedustaan.Maksudnya orang yang mengucapkan kalaimat Laa Ilaaha Illallaah harus benar dan jujur didalam syahadatnya tersebut.Dia harus membenarkan dengan hatinya bahwa Allah adalah satu-satunya Ilaah yang berhak diibadahi,tiada sekutu bagi-Nya.Dan ia tidak boleh mendustakan hal itu.
5.Cinta sebagai lawan dari benci.maksudnya seseorang yang mengucapkan kalimat Laa Ilaaha Illallaah dituntut untuk mencintai kalaimat in ini,mencintai Allah dan Rasul-Nya serta semua orang yang mengucapkan kalimat ini.
6.Inqiyad (tunduk) Lawan dari meninggalkan.maksudnya seseorang yang telah mengucapkan kalimat ini harus tunduk kepada konsekwensi kalimat ini.Ketundukkan kepad konsekwensi kalimat ini berupa ketaatan dan ketndukkan secara total kepada Allah,dengan menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya.
7.Qabul (menerima) sebagai lawan dari Penolakan.maksudnya orang yang mengucapkan kalimat ini harus menerima segala konsekwensi dari kalaimat Laa Ilaaha Illallah dan tidak boleh menolak.
8.Kufur kepada Thaghut.Maksudnya orang yang mengucapkan kalimat Laa Ilaaha Illallaah harus mengingkari segala bentuk thaghut.Pembesar thaghut ada lima:
a.Semua yang disembah selain Allah dan ia ridha disembah.
b.Orang yang menyuruh orang lain untuk menyembahnya.
c.Dukun dan tukang ramal.
d.Orang yang berhukum dengan selain hukum Allah.
e.Setan
(Dialihbahasakan dari kutayyib Abwaabul Mukhtasharah fil ‘aqiydah karya syaikh Ahmad bin Muhammad al ‘atiyq disertai sedikit penjelasan oleh Abu Huzaimah al Munawiy,kitab asli dapat diakses dan didownload di : http://www.ktibat.com/showsubject-%D8%A3%D8%A8%D9%88%D8%A7%D8%A8_%D9%85%D8%AE%D8%AA%D8%B5%D8%B1%D8%A9_%D9%81%D9%8A_%D8%A7%D9%84%D8%B9%D9%82%D9%8A%D8%AF%D8%A9-495.html)

Minggu, 13 Maret 2011

DASAR-DASAR AQIDAH ISLAMIYAH (2).

Bab I Defenisi Islam
Islam adalah berserahdiri kepada Allah dengan men -tauhid-kan-Nya ,tunduk kepada-Nya serta berlepas diri dari kesyirikan dan pelakunya.Rukun Islam ada lima:
1.Syahadat Laa Ilaaha Illallaah wa Anna Muhammadan Rasulullah.
2.Mendirikan shalat lima waktu.
3.Memberikan zakat.
4.Berpuasa pada (bulan) ramadhan
5.Berhaji kebaitullah bagi yang mampu.

(Alih Bahasa:Abu Huzaimah al-Munawiy).

DASAR-DASAR AQIDAH ISLAMIYAH (1).

Muqaddimah
Segala puji bagi Allah Rabb semesta Alam,salam dan shalawat semoga tercurah kepada hamba dan Nabi-Nya Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam keluarga dan selruh sahabatnya.
Amma ba’d.
Berikut ini adalah tulisan singkat tetntang aqidah islamiyah.Saya berusaha menyusunnya dengan sangat ringkas,saya menulisnya menulisnya dari apa yang telah kami pelajari melalui ulama kita dan juga hasil bacaan terhadap buku-buku mereka.Kami menyusun ini sebagai bentuk peringatan terhadao diri kami terlebih dahulu kemudian kepada yang lainnya.Sebagai bentuk partisipasi saya adalah mengemukakan matan-matan ilmiyah yang dibutuhkan oleh para pennutut ilmu untuk menghafalkannya pada langkah pertama dalam menuntt ilmu.Saya memohon semoga Allah memberikatn manfaat dengan karya ini.

Penulis

Ahmad bin Muhammad al ‘Atiq

(Alih bahasa :Abu Huzaimah al-Munawiy).

Kamis, 10 Maret 2011

Peliharalah Air Matamu

Saudaraku
Air muka kita adalah cermin hati.Dan tangisan yang muncul karena takut kepada Allah adalah tangisan paling tulus yang ditampikan dari kondisi jiwa.Dialah terjemahan paling kuat tentang apa yang ada di dalam hati.Pernahkah kita menangis karena takut kepada Allah saudaraku?
Dahulu orang-orang shalih mengungkapkan betapa kenikmatan yang mereka rasakan dari air mata yang menetes karena takut kepada Allah subhanahu wa Ta’ala.Mereka menyebutkan ,dari sanalah akan turun rasa tenang,kasih sayang Allah,akan ditulis banyak kebaikkan dan akan diangkat derajat orang yang melakukannya.Lihatlah bagaimana ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallaahu ‘anhuma mengatakan,”Air mataku menetes karena takut kepada Allah ,itu lebih kusukai daripada bershadaqah seribu dinar”.
Tangisan karena Allah adalah salahsatu tujuh tangisan yang disebutkanYazid bin Maisarah rahimahullah.”Tangisan senang,tangisan sedih,tangisan takut,tangisan riya,tangis sakit,tangis syukur,tangis takuta karena Allah.”

Saudaraku,
Menangis karena takut kepada Allah,menangis karena syukur kepada Allah,semua benyuk tangisan karena Allah subhanhu Wa ta’ala merupakan salahsatu sikap Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam.Dengarlah hr ibnu hibban dari ksah ubaid bin umar rahimahullah,ketika ia bertemu denganistri Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam ,Aisyah radhiyallaahu ‘anha dan bertanya:”Wahai ‘Aisyah ,Beritakanlah kepadaku ,saat-saat paling engkau kagumi dari hidup Rasullah shallallaahu ‘alaihi wasallam! ‘Aisyah terdiam agak lama,lalau berkata,”Suatu malam ,Rasul pernah mengatakan wahai ‘Aisyah ,biarkan aku menyembah Allah subhanahu Wa ta’ala malam ini..” ‘Aisyah mengatakan,”Demi Allah aku ingin sekali berada di dekatmu.Tapi aku juga sangat ingin dengan sesuatu yang menyenangkanmu.”Rasulullah lalu pergi berwudhu dan mendirikan shalat.’Aisyah lalu menceritakan bahwa sepanjang shalatnya ,”Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam terus menangis.”Dijelaskannya,”Rasul saat duduk dalam shalatnyaterus-menerus menangis sampai basah jenggotnya.Lalu beliau tetap menangis sampai aiar matanya menyentuh tanah.” Hingga datanglah Bilal mengumandangkan ‘adzan subuh.Saat Biilal melihat Rasul;ullah menangis ,iapun bertanya,”Wahai Rasulullah ,kenapa engkauy menangis?Bukankah Allah subhanahu Wa ta'ala telah menhampuni seluruh dosamu yang terdahulu dan yang akan datang?” Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam menjawab,”Apakah aku tidak menjadi hamba yang bersyukur? Sungguh mala mini telah turun firman Allah subhanahu wata’ala .Celakalah orang yang membacanya tapi ia tidak memikirkan klandungannya:”Inna fiy khalqissamaawaati wal ardhi . . . .”(QS Ali Imran:190-191).

Saudaraku,
Itulah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam.Itulah air matanya yg menetes dalam shalatnya.Itulah wujud ketakutannya.wajarlah jika malik bin Dinar pernah menegur dirinya karena susah menangis.Suatu ketika Malik bin Dinar berbicara,lalu menangis tapi sulit menangis.Malik bin Dinbar lalu memukul pahanya dan mengatakan,”menangislah wahai Abu Basyar.Sungguh samapai kepadaku bahwa seorang hamba akan terus menangis sampai turun kasih Allah subhanahu wa ta’ala kepadanya ,lalu Dia membebaskan dirinya dari neraka.”

Saudaraku,
Pernahkah kita mengalami saat-saat yang dikatakan mereka sangat indah itu?Adakah kita diantara orang-oramng yamng menangis kjarena Allah?Pandangan dan pikiran orang-orang shalih,selalu saja mengacu pada kehidupan akhirat sesuadah kehidupan dunia.Mereka begitu memahami bahwa kehidupan akhirat setelah menjalani kehidupan dunia ,adalah perjalanan penuh misteri .Mereka sangat mengerti bahwa tahap kehiddupan aklhirat merupakan fase hidup yang menakutkan,bila tidak ditempuh dengan perbekalan yang cukup.Itulah yang mereka sadari dan mereeka pikirkan.
Hasan al Basri suatu ketika melewati seorang pemuda yang sedang tertawa terbahak-bahak.Pemuda itu sedang duduk ditengah teman-temannya.Hasan al Basri menedekatinya dan bertanya,”Anak muda,apakah engkau telah melewati ash shirat (jembatan)?” Pemuda itu menjawab,”Belum”.Hasan al Basriy bertanya lagi,”Apakah engkau tahu kelak disurga atau di neraka kah tempat kembalimu?” Pemuda itu menjawab lagi,”Tidak tahu”.Hasan al basri lalu mengatakan,”Mengapa engkau tertawa sampai seperti ini?!”.
Sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu menangis diujung hayatnya ketika ia sakit,juga menangis.Orang-oreang yang menjenguknya bertanya,”Apakah yang membuatmu menangis?” Ia mengatakan,”Aku tidak menangisi dunia kalian ini.Aku menangis karena jauhnya perjalanan yang akan aku tempuh,sedikitnya perbekalan yang aku bawa.Perjalananku akan berakhir pada surga atau neraka.Aku tidak tahu dimana dari keduanya yang akan menjadi tempatku…?!”

Saudaraku,
Seperti itulah kegelisahan dan ketakutan orang-orang shalih.Kita memang harus mempunyai rasa mengagungkan Allah subhanau Wa ta’ala.Kita memang harus menanamkan rasa takut kepada Allah subhanahu Wa ta'ala.Kita harus menjadi orangh yang dating mengahadap kepada Allah dengan membawa sesuatu yang baik.Seperti nasihat Umar bin Abdul Aziz kepada Abu Jaudi Harits bin Umar rahimahullah,”wahai Abu jaudi,peliharakah air amata yang ada di pipimu untuk Allah”.

Sauadaraku,
Sungguh Rasuluillah shallallaahu ‘alaihi wasallam berpesan,”Takkan tersentuh api neraka ,seseorang yang menangis karena takut kepada Allah . . . “ (HR Turmudzi).Itulah sebabnya ,Muhammad Bin Munkadir rahimahullah selalu mengusap janggut dan wajahnya dengan air matanya.Ia mengatakan,”Saya mendengar bahwa neraka takkan melahap benda yang pernah terkena air mata yang keluar karena Allah.”
Berapa banyak tetesan air mata kita yang keluar selain karena Allah?berapa banyak tetesan mata kita yang jatuh karena takut kepada Allah?
(sumber:Majalah tarbawi Edisi 160 Th.8/Rajab 1428 H

Kamis, 03 Maret 2011

7 Herbal Pereda Demam

Mengingat demam bukanlah kategori ‘penyakit’ melainkan reaksi tubuh menghadapi ragam gangguan imunitas, maka yang diutamakan dalam menghadapi demam adalah tetap menjaga dan meningkatkan energi serta gizi tubuh, terutama penambahan asupan cairan. Di antara herbal (dawa’/ obat) yang Insya Allah berkhasiat unggul untuk meredakan demam antara lain:

Madu (Mel depuratum)

“Barangsiapa meminum tiga sendok madu dalam tiga pagi saja dalam satu bulan, tidak akan terkena penyakit berat” (H.R. Ibnu Majah).

Madu mengandung banyak air dan fruktosa. Madu bersifat antibakteri karena keasaman alami dan hidrogen peroksida yang dihasilkannya. Konsumsi madu secara teratur memperkuat sel darah putih untuk melawan bakteri dan penyakit yang diakibatkan oleh virus.

3-7 sendok makan madu yang dicampur dengan segelas air dingin dan diminum sebelum makan, tiga kali sehari dapat membantu meredakan demam. Terapi ini bermanfaat dilakukan di pagi hari 1 jam sebelum makan untuk detoksifikasi.

Habbatussauda (Nigella sativa)
“Hendaknya kalian mengkonsumsi jinten hitam. Karena jinten hitam mengandung obat untuk segala jenis penyakit, kecuali As-Saam” (H.R. Bukhari & Muslim).

Sifatnya panas dan kering, mengandung 15 macam asam amino, alkaloid, dan saponin. Jinten hitam dapat digunakan untuk meredakan demam yang disertai batuk berdahak dan sejenisnya.

Dari Khalid bin Sa’ad, dia berkata: “Satu ketika aku keluar bersama Ghalib bin abjar. Di tengah perjalanan dia jatuh sakit. Sesampainya kami di Madinah, Ghalib tetap sakit. Ketika Ibnu Abu Atiq menjenguk-nya, dia menyaran-kan pada kami: “Carilah Habbatus-sauda, ambil sebanyak lima sampai tujuh biji, lalu tumbuklah sampai menjadi lembut. Setelah diberi sedikit minyak, teteskanlah pada bagian hidung dan bagian-bagian tubuh yang lain. Soalnya Aisyah r.a. pernah bercerita kepadaku bahwa ia mendengar Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: “Sesungguhnya Habbatussauda ini merupakan penyembuh dari segala macam penyakit, kecuali As-sam”. Saat aku tanyakan, kata Aisyah, “apa itu As-sam?”, Rasulullah menjawab “As sam ialah kematian”. (HR. Bukhari).

Bagi orang yang terserang demam dapat memanfaatkan satu sendok teh serbuk habbatussauda sebanyak tiga kali sehari. Sedangkan untuk anak-anak dapat diteteskan minyaknya 5-7 tetes tiga kali sehari. Biji habatussauda yang dipanaskan, efektif jika dihirup baunya untuk meredakan demam disertai flu. Sedangkan minyaknya apabila dicampur air atau minyak zaitun dapat diminum untuk meredakan demam akibat panas atau peradangan di lambung.

Semangka (Citrullus vulgaris)
Nabi Shallallahu A’laihi Wa Sallam pernah makan semangka dicampur dengan kurma muda yang sudah masak, beliau bersabda: “Panas di buah ini dinetralisir oleh unsur dingin di buah ini” (H.R. Abu Daud & At-Tirmidzi).

Semangka bersifat dingin dan basah. Daging buah semangka rendah kalori dan mengandung air sebanyak 93,4%, protein 0,5%, karbohidrat 5,3%, lemak 0,1%, serat 0,2%, abu 0,5%, dan vitamin A, vitamin B, dan vitamin C. Selain itu, juga mengandung asam amino sitrullin, asam aminoasetat, asam malat, asam fosfat, arginin, betain, likopen, karoten, bromin, natrium, kalium, silvit, lisin, fruktosa, dekstrosa, dan sukrosa.

Semangka bisa dipakai untuk menurunkan demam, yaitu dengan memakan daging buah semangka segar sebanyak 500-1000 gr. Sebaiknya dilakukan 2-3 kali sehari. Untuk meredam efek sampingnya dapat diformulasikan bersama jahe sebagai pereda demam.

Mentimun (Cucumis sativus)

Dari Abdullah bin Ja’far diriwayatkan bahwa ”Rasulullah Shallahu’Alaihi Wa Sallam biasa menyantap mentimun dengan kurma masak” (H.R. At-Tirmidzi).

Timun bersifat dingin dan basah, mengandung 0,65% protein, 0.1% lemak dan karbohidrat sebanyak 2,2%. Juga mengandung kalsium, zat besi, magnesium, fosforus, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2 dan vitamin C. Parutan buah timun digunakan untuk mengompres dapat dengan segera menurunkan demam. Mengkonsumsi timun segar juga efektif meredakan demam.

Bawang Merah (Allium cepa)

Dari Aisyah radhiyallaahu 'anha bahwa ia pernah ditanya tentang bawang merah. Aisyah menjawab: “Makanan yang terakhir kali dimakan oleh Rasulullah, mengandung bawang merah” (H.R. Abu Daud)

Bawang merah bersifat panas dan basah, memiliki kandungan minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin, kaemferol, kuersetin, dan floroglusin. Untuk meredakan demam pada anak, cuci lima butir bawang merah lalu kupas. Kemudian parut atau gerus dan tambahkan minyak zaitun secukupnya.

Setelah itu balurkan ke tubuh anak, terutama bagian ubun-ubun, punggung, perut, paha, lengan, dan telapak kaki. Istirahatkan anak untuk mempermudah kesembuhan.

Labu Air (Lagenaria leucantha R.)
“…Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu…”(Ash-shaaffat: 146).

Labu bersifat dingin dan basah, mengandung kalsium, zat besi dan vitamin C. Untuk terapi demam dengan memarut labu air lalu diperas dan diambil airnya. Diminumkan 3 kali sehari masing-masing ½ gelas. Bisa juga dibuat sup (sayur) atau direbus dijadikan lalapan.

Zaitun (Oleo europaea)
“Gunakanlah minyak zaitun sebagai lauk dan gunakanlah sebagai minyak rambut, karena ia berasal dari pohon yang penuh dengan berkah.” (HR. Ibnu Majah).

Daun dan tangkai zaitun telah digunakan sebagai lambang perdamaian. Minyak zaitun bersifat dingin dan lembab. Minyak zaitun kaya akan minyak essensial seperti omega 3, 6, dan 9. Terdapat vitamin A, B1, B2, C, D, E, K, dan zat besi di dalamnya.

Karena sifat minyaknya yang dingin dan lembab, maka baik jika dibalurkan kepada penderita demam, terutama bagi bayi yang terserang demam.
Apabila diminumkan dapat melegakan lambung, mengatasi peradangan pada lambung dan mengeluarkan cacing dari dalam perut.

Selain itu daunnya dikenal sebagai pencegah infeksi dan demam. Untuk infeksi/ luka terbuka dapat dibasuhkan air rendaman daun zaitun. Untuk demam dapat dikompreskan dengan beberapa daun yang telah direndam air hangat.

(Sumber: Tabloid Bekam Edisi 6/2010)